SEPUCUK SURAT UNTUK LOKE NGGERANG
SEPUCUK SURAT UNTUK LOKE NGGERANG
(Klaudius Marsianus Juwandy)
Nggerang, kukirimkan surat ini kepadamu yang kubungkus
bersama sebuah harapan yang paling bodoh dari seorang budak. Aku yakin sekarang kamu sedang membaca surat
ini dengan penuh tanda tanya.
Ya, awalnya ku tulis surat ini dengan penuh ketakutan,
badai menghantam, ombak membelah batu karang dan babi dalam kandangku masih
saja merengek meski sudah kuberi makan. Mungkin ini sebuah tanda yang dikirim
Tuhan untukku, untuk kita atau mungkin untuk babi-babiku. Gugup aku memegang
pena, dan tinta seperti tak ingin meninggalkan jejak pada kertas itu. Ah sial,
apa memang alam semesta ini tak merestuiku untuk menulis surat ini. ya
kukatakan alam semesta karena semua ikut mengamuk ketika hendak ku tulis surat
ini. kamu pasti ketawa ketika baru ku tulis huruf N dari namamu ibuku lansung memanggilku.
“Bas, cepat ambilkan ibu air, mata ibu perih karena
mengupas bawang merah ini” suaranya terbata-bata. Aneh bukan, tak seperti
biasanya ibuku mengalami kejadian aneh seperti itu. Juru masak yang tempatnya
hanya di dapur Kedaluan, pandai memasak dan tentunya terbiasa mengupas bawang
tapi kali ini kenapa harus perih.
Tuanku, seiring berjalannya waktu badai perlahan reda,
ombak kembali tenang, babi-babi sialan itu tak lagi ribut dan Ngkiong kembali
bernyanyi. Lantas aku berpikir, mungkin Tuhan hanya mau menguji kesabaranku.
Tapi kadanga dalam hati aku bertanya, apa benar Tuhan itu hanya mengujiku, apa
Dia rela meluangkan waktunya hanya untukku dari sekian juta mahluk yang ada di
bumi. Ya aku yakin Tuhan pasti begitu sibuk di atas sana mengurus
masalah-masalah kita manusia dan mungkin masih banyak hal yang tak bisa Dia
selesaikan.
Loke Nggerang pujaan hatiku, kita lupakan Tuhan, kita
lupakan semseta ini dan ibuku yang masih merengek menahan perih. Kamu pasti
bertanya-tanya apa maksud dari surat ini. ya, surat yang bungkusannya kotor
karena dedak dan juga bau seperti kotoran babi. Itu karena aku menulisnya
dibelakang kandang babi tepat setelah aku memberi jatah mereka di sore hari.
Maaf jika kamu merasa direndandahkan tapi bukankan selama ini kita memang
selalu direndahkan dan diabaikan.
Kukirimkan surat ini untukmu penghias bunga tidurku, secara sederhana
dengan bungkusan yang jorok karena aku
ingin kamu tahu bahwa semua yang mahal itu terkadang tidak menjanjikan. Kamu lihat saja di tanah tercinta kita ini,
perempuan diabaikan, yang kuasa mengnjak yang miskin dan yang lesbian selalu
dianggap sampah. Padahal mereka adalah orang yang katanya bersekolah. Sudah
banyak di tanah kita ini, bahkan sangat banyak kejadian aneh.siapa yang peduli,
semua sibuk mengurus kekayaan. Kadang saya berpikir mending kita menjadi babi
yang hanya duduk diam di dalam kandang menunggu jatah pagi dan sore. Itu
mungkin lebih baik kerena tak perlu repot menindas orang lain lain hanya karena
makanan.
Loke Nggerang pacarku yang cantik, paling cantik.
Kukirimkan surat ini kepadamu, hanya kepadamu agar engkau tahu betapa besar
cintaku kepadamu. Aku ingin mencintaimu
lebih banyak dari bintang dilangkit, lebih indah dari lukisan, lebih bijak dari
memaafkan dan lebih berkilau dari emas. Mungkin tak lebih dari kumpulan
kata-kata bodoh yang dibuat oleh orang yang tak pernah mengenal huruf. Tapi
ketahuilah cintaku begitu besar kepadamu, dia telah jatuh di hati seorang gadis
meski termakan waktu tapi aku yakin cintaku itu telah jatuh di hati yang benar.
Aku tak ingin kehilangan orang yang
begitu aku cintai. Nggerangku mungkin aku begitu bodah harus memperjuangkanmu
melawan Raja-raja yang berkuasa itu. Ya mereka sangat berkuasa, kamu lihatkan
bagaimana tersiksanya ibuku yang hanya karena masakannya kurang enak lantas
tangan melayang di wajah. “Sudah tahu perempuan tua, masih saja belum bisa
memasak dengan baik”.
Loke Nggerang, yang paling Nggerang, kutuliskan surat ini
kepadamu agar engkau tahu bahwa pernah hidup lelaki bodoh yang hidupnya
terinspirasi dari cerita dongeng. Aku yakin kamu pasti ketawa membaca surat
ini. kamu tahu, ketika kusampaikan niat ini kepada ibuku dengan tempo yang
sesingkat-singkatnya, tap jawabanya cukup menyakitkan. Kamu tahu jawabanya?.
Ya, dia bilang, “kadang ibu ada benarnya juga tidak menyekolahkanmu dulu. Kamu
itu terlalu bodoh. Lihat, coba lihat keadaan kita. saudara ibu saja tega
mengusir kita gara-gara harta. Apalagi kamu yang hanya memiliki babi-babi yang
kamu jadikan modal untuk melamar gadis yang paling cantik sejagat raya. Kamu
sepertinya harus berdoa lagi, semoga dikehidupan selanjutnya kamu dilahirkan
dari keluarga yang kaya, pegawai misalnya. Bukankan itu patokan kita untuk
menjadi kaya di tanah ini”
Lucu bukan, tapi itu bukanlah suara Tuhan tapi suara
perempuan yang sudah tua. Gadis paling cantik sejagat raya katanya, aku
beruntung bisa mengenal dan bercerita banyak denganmu. Sengaja kukurimkan surat
ini kepada sebagai tanda bahwa aku mencintaimu karena tak ada kata lagi yang
paling hebat untuk menceritakan bagaiman tersiksanya diriku jika kamu menjadi
suami dari raja yang sudah hampir mati itu.
Nggerang, gadis ayu yang selalu lugu. Aku kadang bingung
dengan keputusan Tuhan, dia mempertemukan kita dan menghadirkan orang lain
didalamnya. Kata mereka ini adalah takdir, tapi bagiku ini adalah keputusan
yang paling tak bijak yang Tuhan pernah buat. Bukankan kamu pun merasakan hal
yang sama.
Bingung, aku bingung dengan keputusan Tuhan, kata
orang-orang bijak apa yang Tuhan putuskan untuk hidup kita adalah yang terbaik
karena Dia Maha Tahu atas hidup kita. aku tak pernah percaya kalimat itu, dia
tidak tahu persaan saya ketika harus melihatmu dipersunting orang lain.
Ngerang, aku mencintaimu,
sangat mencintaimu, ketika kudengar kabar bahwa kau akan dilamar, aku begitu
marah. Tapi apa dayaku, aku hanyalah babu ternak yang hanya memiliki pasukan
babi-babi dungu yang kerjanya hanya merengek dan menunggu makanan. Tapi buka berarti aku menyerah lantaran tak
punya harta, ya aku aku akan tetap memperjuangkanmu.
Nggerang, gadis manisku, aku berharap kamu tak menangis
lantaran kata-kataku. Sengaja kukurimkan surat ini kepadamu supaya kita bisa
hidup bersama karena aku ingin bersamamu lebih lama dari selamanya.
Besok, pagi-pagilah kau bangun, aku akan menunggumu tepat
di belakang rumahmu. Kita akan pergi jauh dari sini, jauh, sejauh mungkin. Kita
akan pergi bersama ditempat yang tak pernah engkau bayangkan dalam hidupmu.
tempat dimana semua orang memliki hak dan pilihanya yang bebas. Aku tak ingin
melihatmu menikah dengan oran lain. Walaupun mungkin besok kamu juga akhirnya
menolah lamaran raja itu tentunya kamu pasti tak akan bersamaku karena ku yakin
mereka pasti memunuhmu. Kejam bukan, ya
di tempat kita, perempuan dan orang miskin memang tak punya pilihan.
Loke Nggerang, gadis yang paling beruntung, akhirnya
kukirimkan surat ini kepadamu, yang dibungkus dengan pengaharapan dan kutulis
bersama sebuah doa dari orang yang yang membuatmu selalu tersenyum sendiri
dikala malam tiba.
Ruteng , 23
September 2017
Komentar
Posting Komentar