contoh proposal penelitian kuantitatif





proposal merupakan salah satu tugas akhir yang harus dilaksanakan mahasiswa dan sering kali kita sulit untuk melakukan tugas ini karena terlalu sulit.
berikut ini saya akan memberikan contoh cara pembuatan proposal.
proposal ini saya buat ketika saya duduk di bangku kuliah semester 4 dan ini merupakan tugas dari mata kuliah penelitian pendidika.
akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk anda sekalian.
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa. Sebagai keterampilan berbahasa menulis sudah diajarkan dan kita dapat sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai dengan menengah.Menulis bukanlah hal yang baru dalam kehidupan kita. Seringkali kita melakukan kegiatan menulis seperti menulis cerita, puisi, dan surat baik yang bersifat resmi dan tidak resmi.
Tulisan yang berkualitas bukan hanya dinilai dari isidan sistematika penulisan tetapi juga dari aspek penggunaan bahasa yang baku atau sesuai dengan aturan penulisan. Aturan penulisan yang dimaksud adalah kesesuaian penulisan dengan Ejaan Yang Disempurnaka atau Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai rujukan penulisan kata yang baku atau benar.
Namun dalam kenyataannya, kegiatan menulis seringkali tidak memperhatikan hal diatas. Dalam penerapannya, sering terjadi kesalahan dalam menulis baik itu dalam penulisan kata dan penggunaan huruf kapital seperti contoh berikut.
(1)   Ikan itu di makan tikus
(2)   seluruh mahasiswa Stkip St. paulus Ruteng
Data (1) terdapat kesalahan dalam penulisan awalan di. Dalam penulisannya prefiksr di- tidak mengalami perubahan bentuk pada kata apapun yang mengikutinya (Barung, 2015:44).Sedangkan pada data (2) terdapat tiga kesalahan dalam penggunaan huruf kapital. Pertama hurufs pada kata seluruh yang berada di awal kalimat seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital.Kedua, kata Stkip seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena itu adalah singkatan dari lembaga pendidikan. Ketiga, huruf p pada kata paulus harus ditulis menggunakan huruf kapital karena kata tersebut merupakan nama lembaga pendidikan.
Sesuai dengan keterangan data (1) dan (2) dapat diperbaiki secara benar penulisannya seperti berikut.
(1a). Ikan itu dimakan tikus.
(2a). Seluruh mahasiswa STKIP St. Paulus Ruteng
Dari dua data tersebut, penulis tertarik menganalisis kesalahan penulisan (2) sebagai fokus penelitian sederhana ini berdasarkan alasan-alasan berikut.
Pertama, kesalahan diatas merupakan kesalahan penulisan yang dilakukan oleh mahasiswa STKIP St. Paulus Ruteng dan pegawai yang bekerja di lembaga  tersebut. Sebagai lembaga yang menyiapkan guru-guru yang berkualitas, seharusnya pengetahuan terhadap penggunaan huruf kapital haruslah maksimal mengingat kita dipersiapkan untuk mendidik dan mengajar siswa mulai dari sekolah dasar sampai dengan menengah.
Kedua, selama ini sudah pernah diadakan penelitian mengenai kesalahan penggunaan huruf kapital di kalangan mahasiswa, tetapi masih saja terjadi kesalahan yang sama dalam penulisan.
Ketiga, sebagai dasar pertimbangan untuk penulisan huruf kapital yang benar.Sejalan dengan itu, diharapkan melalui tulisan ini kesalahan demi kesalahan dari praktik keterampilan menulis di kalangan pegawai dan mahasiswa STKIP St. Paulus Ruteng berkurang atau bahkan hilang.
B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan poin latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi penyebab masalah yang di teliti.
Berikut beberapa penyebab kesalah penggunaan huruf kapita pada teks pengumuman yang berda di lembaga STKIP St. Paulus Ruteng:
-          Kurangnya pengetahuan tentang huruf kapital
-          Kesalahan dalam pengetikan
-          Tidak memperhatikan penggunaan huruf kapital dalam proses penulisan
C.     BATASAN MASALAH
Penelitian sederhana pada dasarya hanya membahas dan menganalisis tentang penggunaan huruf kapital mahasiswa dan pegawai yang bekerja di sekertariat program studi  lembaga poendidikan STKIP St. Paulus Ruteng pada teks penguman yang ditempelkan di papan pengumaman yang berada di lembaga pendidikan tersebut
D.    RUMUSAN MASALAH
(a)    Bagaimanakah penulisan huruf kapital di kalangan mahasiswa dan pegawai di lembaga pendidkan STKIP ST. Paulus Ruteng?
(b)   Apakah penulisan huruf kapital pada papan pengumuman sudah benar?
.
E.     TUJUAN PENELITIAN
(a)    Mendeskripsikan pemakaian huruf kapital mahasiswa dan pegawai pada papan pengumuman STKIP St. Paulus Ruteng.
(b)   Menjelaskan kesalahan penggunaan huruf kapital di STKIP St. Paulus Ruteng.
F.      MANFAAT PENELITIAN
1.      Manfaat teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pengetahuan terhadap pembaca, khususnya mahasiswa dan pegawai di lembaga  pendidikan STKIP St. Paulus Ruteng dalam mengembangkan dan menerapkan cara menulis yang benar dibidang menulis
2.       Manfaat praktis
(a)    Menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang penggunaan huruf kapital.
(b)   Mengurangi kesalahan dalam penggunaan huruf kapital. .
(c)    Hasil dari Penelitian ini dapat memberikan pemahaman bagi mahasiswa dan pegawai khususnya mahasiswa Prodo Dikbindo tentang cara penggunaan huruf capital dalam praktik penulisan sehingga mereka mampu untuk menerapkan dalam dunia pendidikan.







BAB II
LANDASAN TEORI
A.    KAJIAN TEORI
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep) definisi dan populasi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik melalui spesifikasi hubungan antar variabel sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (Sugyono,2015:105)
Selanjutnya Sutirahayu Harditono (1999) menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting bila ia lebih banyak dapat menjelaskan, meneruskan dan meramalkan gejalah yang ada.
Berdasarkan penjelasan di atas, pada dasarnya teori dipandang sebagai sekelompok hukum yang tersusun secara logis.
1.1.Pengertian Huruf
Ejaan bahasa Indonesia menggunakan aksara Latin yang terdiri dari 26 huruf dan setiap huruf menggunakan untuk melambangkan satu bunyi atau satu fonem kecuali gabungan huruf kh, ng, dan ny (Abdul Chaer, 2011:153).
Secara leksikal huruf diartikan sebagai gambaran bunyi bahasa, aksara ( Tim Pustaka Phoenix, 2013: 333). Sejalan dengan itu, para sarjana lain ( Depertemen Pendidikan Nasional, 2011:513) mengartikan huruf sebagai tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa.
1.2.Aturan PemakaianHuruf Kapital
1)      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
§  Dia membaca buku.
§  Kita harus belajar lebih giat.
§  Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
2)      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama petikan lansung.
Misalnya:
§  Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
§  “Besok pagi, dia akan berangkat ke kampung”, kata Ibu
3)      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
§  Islam                  Quran
§  Kristen               Alkitab
§  Hindu                 Weda
§  Allah Mahakuasa
§  Tuhan akan menunjukan jalan kepada hamba-Nya.
4)      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturuna, dan agama yang diikuti nama orang.
Misalnya:
§  Kraeng Nando
§  Mahaputra Andi
§  Santu Lukas
§  Haji Engki Madu
Catatan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
·         Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
·         Pada tahun ini dia ditabis menjadi romo.
5)      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai:
a)      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Misalnya:
§  Wakil Presiden Jusuf Kala
§  Perdana Mentri Nanda
§  Gubernur NTT
b)      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.
Misalnya:
§  Sidang itu dipimpin oleh Bupati Manggarai.
§  Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Dinas PPO.
Catatan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pengkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
·         Di setiap kelas terdapat seorang komisaris
·         Rapat itu dipimpin oleh seorang camat.
6)      Huruf kapital dipakai sebagai:
a)      Huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
§  Bupati kita bernama Deno Kamelus
b)      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan atau nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
§  Pascal second                 Pas
§  N                                                Newton
§  J/K                                  joule per Kelvin
Catatan
(1)   Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti de, van, dan der (dalam bahasa belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal)
Misalnya:
·         J.J. de Hollander
·         Yan van Roosmalen
·         H. Van der Giessen
·         Vasco da Gama
(2)   Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti
·         Abdul Rahman bin Zaini
·         Ibrahim bin Adam
·         Siti Fatimah binti Salim
·         Zaitun binti Zainal
7)      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya:
§  Dia itu suku Bima tetapi lancar berbahasa Manggarai.
Catatan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
·         Dia mengindonesiakan kata-kata asing
·         Gaya bicaranya keinggris-inggrisan
8)      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
§  Ketika hari Lebaran tiba, umat Muslim di sini berpesta meriah.
§  Indonesia sudah merayakan Proklamasi Kemerdekaan yang ke-62
Catatan
Huruf kapital  tidak  dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
·         Presiden Indonesia Soekarno memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
9)      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Misalnya:
§  Mereka pernah berkemah di Gunung Ranaka
§  Salah satu tempat pariwisata di Labuan Bajo adalah Pulau Komodo
Catatan
Huruf kapital atau huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama sendiri dan nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
·         Mereka pernah mendaki gunung ketika masih muda.
·         Hasil kopi colol tahun ini menurun.
10)  Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
§  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
§  Dewan Perwakilan Rakyat.
§  Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Catatan
Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi Negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi
Misalnya:
·         Menurut undang-undang dasar kita,semua warga mempunyai kedudukan yang sama.
11)  Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata partikel seperti : di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
§  Dari Ave Mari ake Jalan Lain ke Roma.
§  Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Lanjutan Atas.
12)  Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam nama singkatan nama gelar dan sapaan.
Mislnya:
§  Dr.          Doktor
§  Ir.           Insinyur
§  Prof.       Profesor
13)  Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, yang dipakai sebgai kata ganti atau sapaan.
Misalnya:
§  Kapan Bapak berangkat?
§  Surat Saudara sudah saya terima.
§  Besok Paman akan datang.
Catatan
Huruf besar atau huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau kata sapaan.
Misalnya:
·         kita harus menghormati bapak dan ibi kita.
·         semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
14)  Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
§  Apakah Anda sudah berkeluarga?
§  Surat Anda sudah kami terima
15)  Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga pemerintahan dan dokumen resmi
Misalnya:
§  Undang-Undang Dasar 1945
§  Perserikatan Bangsa-Bangsa
§  Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
B.     KAJIAN PENELITIAN YANG RELEVAN
C.     KERANGKA PIKIR
D.    HIPOTESIS PENELITIAN ATAU PERTANYAAN PENELITIAN





BAB III
METODE PENELITIAN
A.    JENIS ATAU METODE PENELITIAN
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan datayang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat memecahkan suatu masalah yang diteliti.
Pada dasarnya, metode penelitian adalah penelitian dalam merancang, melaksanakan,pengelolah data dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian (Sukmadinata,2012:317).
Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (reserch design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian,sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah (Sukmadinata,2012:51).
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan pada memperoleh gambaran keadaan pada saat itu (Sukmadinata,2012:318).
Pada dasarnya,penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan mahasiswa dan pegawai yang berada di lembaga pendidikan STKIP St. Paulus Ruteng terhadap penggunaan huruf kapital yang benar atau sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
B.     TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil dokumentasi di papan pengumunan lembaga pendidikan STKIP St. Paulus Ruteng tehadap penggunaan huruf kapital pada tulisan mahasiswa dan pegawai, dalam penelitian sederhana ini, penulis memfokuskan dan  mengamati hanya pada pengumuman yang terdapat di papan pengumuman lembaga STKIP St. Paulus Ruteng dari tanggal 1 Oktober 2015 sampai tanggal 13 Mei 2016.
C.     POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Pada dasarnya, populasi adalah wilyah generalisasi yang terdiri atas, objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diterik kesimpulannya (Sugiyono,2015:117). Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil dokumentasi di papan pengumuman STKIP St. Paulus Ruteng, populasi dalam penelitian ini adalah tulisan yang terdapat pada papan pengumuman dari 6 Program Studi yaitu PG Paud, PGSD, Pendidikan Bahasa indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Matematika dan Teologi dan juga tulisan yang ditempel pada papan pengumaman Puket 1 dan Puket 3.
Sampel
Dalam penelitia ini, penulis menggambil sampel menggunakan Teknik Simple Random Sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Suguyono,2015:120).
D.    VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajri sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2015:60). Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian (Setyosari,2010:126).
Dalam penelitian ini, yang menjasi variabel adalah mahasiswa dan
Pegawai STKIP St. Paulus Ruteng yang sering menulir pengumuman.

E.     TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Hasil penelitian sangat dipengaruhi oleh jenis alat (instrumen) pengumpulan datanya (setyosari, 2010:200). Kualitas data selayaknya menentukan kualitas penelitian itu sendiri. Oleh sebab itu, hal yang perlu dicermati adalah alat atau instrumen pengambilan data penelitian. Oleh sebab itu, alat atau instrumen haruslah memiliki tingkat kepercayaan sekaligus dan data itu memiliki tingkat keaslian. Berdasarkan uraian di atas, instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dokemantasi berupa pengamatan pada papan pengumuman STKIP St. Paulus Ruteng.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi atau mengumpulkan dokumen-dokumen pengumuman dari papan pengumuman STKIP St. Paulus Ruteng.
F.      VALIDITAS DAN REALIBILITAS
Pada dasarnay, validitas instrumen menunjukan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur (Sukmadinata, 2012: 228). Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur.
Berdasarkan uraian di atas, penulis lebih menggunakan validitas isi (content validitas) untuk memastikan validitas data.
Validitas isi berkenaan dengan isi dan format dari instrumen (Sukmadinata, 2012:229).
Sedangkan realibilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran.
Suatu instrumen memiliki tingkat realibilitas yang memadai, bila instrumen tersebut yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama.
G.    TEKNIK ANALISIS DATA
Pada umumnya, analisis data penelitian dilakukan setelah pengumpulan data selesai. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,menyajikan data tiap variabel yang diteliti,melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.



DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S., 1983. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar.Jakarta: Gramedia.
Barung, kanis.2015. Kata Sebagai Objek Morfologi Bahasa Indonesia. Ruteng:
Graffiko.
Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.
Depertemen Pendidikan Nasional.2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Kalimat Efektif. Bandung: PT Refika Aditama.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1980. Pedoman EYD. Bandung:Balai
Pustaka.
Syamsuddin dan Damaianti, Vismaia. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Setyoso, Punaji. 2010. Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Fajar Interpratama
Mandiri
Sugiyono,2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung:Alfabeta
Sugiyono,2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana. S. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Tim Pustaka Phoenix, 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Media
Pustaka Phoenix

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami makna lagu "Who You Are" (Jessie J) Dalam Kaitannya Dengan Gaya Hidup Remaja Putri Manggarai

MENGANALISIS MAKNA LAGU PERAHU RETAK DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERADILAN INDONESIA

Pengadilan Cinta - Cerpen Karya Rista Damu