Kumpulan Puisi Arsi Juwandy: Kastil
Sendiri
(KMJ)
Aku duduk di sini saja
Sendiri
Menahan cakrawala
Tak mengapa
Tanpa kata
Cukup aku sendiri (dan bayang-bayang)
Masih merindu?;
Kujawab, ya sambil berdoa
Senja telah tenggelam
Dan malam.
Kisol, 2019
Baca juga:Antologi Puisi Hak dan Kewajiban
Itu Dulu
(KMJ)
Itu dulu;
Saat narasi kita masih tersusun rapi di atas tumpukan tisu
Senyummu kuselipkan di balik dadaku
Itu dulu;
Saat selembar fotomu kudapati pada ruang kosong dompetku
Namamu yang tak luput dari perbincangan tengah malam
Itu dulu;
Tetap sama,
Saat ini.
Kisol,2019
Kastil
(KMJ)
Di dalam hatiku,
Bekas taman engkau bermain dulu,
Akan kubabat bunga-bunga yang engkau tanam.
Di sana; akan kubangun sebuah kastil kecil
Kupajangkan fotomu di setiap sudut
Dan kuberi nama kamu.
Jauh di ujung langit tuhan masih menghitung rumus lima ribu kali lima puluh juta rinduku.
Kisol, 2019
Jangan Takut
(KMJ)
Jangan takut
Jika aku masih mengusikmu
Biarkan aku mati
Terbunuh mawar yang ku tanam
Di dekat pintu rumahmu
Masih ingatkan?
Itu adalah aku lain yang menjagamu dalam untung dan malangku
Engkau takut?;
Hanya diam yang kau pesankan padaku
Hujan datang
Aku berdoa meminta perlindungan dari malaikat pelindung
Ruteng,2019
Perahu
(KMJ)
Kupetik cinta pada ranum bibirmu
Dan kutaburkan pada cangkir rinduku
Kuminum sebagai penyubur kasih sayangku
Biarkan aku mati
Bersama racun
Dan engkau
Tetap tenang
“Mari melaut” Suara lelaki tua yang membawaku pada perahu
Kisol, 2019
Waktu
(KMJ)
Adalah yang dibenci dari waktu;
Memungut kembali detik-detik kenangan yang telah terlampau jauh
Adalah yang dibenci dari waktu;
Kisah-kisah yang tak pernah pergi meski matahari selalu terbenam;
Adalah yang dibenci dari waktu;
Pulangmu yang terjebak dalam ingat
Kisol, 2019
Mimpi
Semalam aku bermimpi,
Bertemu denganmu.
Dengan kaca mata;
Engkau terlihat anggun
“Bangun” Suara itu muncul
Aku pulang ke pembaringanku bersama senyum yang ku curi dari ranum bibirmu
Kisol, 2019
Setelah (dalam) mimpi
(KMJ)
Senyummu yang ku curi dalam mimpi
Telah ku abadikan pada sketsa yang tak beraturan itu.
Dan untukmu yang masih terjebak (dalam) mimpi
Biarlah tetap di situ sebab kastil telah ku bangun di sana
Hingga saat aku mimpi ada rumah dan engkau yang menyambut petualanganku sampai sebelum pagi
Kisol,2019
Kekasih
(KMJ)
Apa kabarmu
Kuharap hujan yang di kirim Tuhan tak menyentuh kulitmu
Atau mengembuni kaca matamu
Sebab rindu telah memberi ruang pada kita untuk saling memupuk candu rindu
Maaf kubungkus surat ini dengan keluh
Kuharap engkau membacanya dengan canda
Kisol, 2019
Waktu
(KMJ)
Yang paling ku benci dari waktu adalah peristiwa
Saat menerima rapor kisah selalu menghadiahkan sebuah tanya
“Di mana ayah”
Kristal air mata menetes
Kisol, 2018
Mimpi dan Pagi
(KMJ)
Adalah mimpi;
Tempat ternyaman untuk kisah
Diceritakannya tentang indah surga
Bahagia bersama malaikat
Dan cerita tentang melayani Tuhannya
Adalah pagi;
Waktu terkelam saat kisah-kisah dalam mimpi berakhir
Ayah kembali ke rumahnya
Aku kembali ke tempat tidurku
"Hari sudah pagi" Suara ibu;
Foto ayah di ruang tamu dihiasi kembang mawar
Ku tatap,
Kembali merindu.
Kisol, 2019
Perihal Engkau
(KMJ)
perihal engkau
Jangan pikirkan nestapaku;
Biarkan mencintaimu adalah pekerjaanku
Dan engkau;
Tetaplah anggun dengan rambut terurai lurus dan mata anggunmu
Untuk siapa pun selain aku yang kelak menabur bunga pada lubuk hatimu;
Terimalah dia dengan segala senangmu;
Biarkan dukamu aku yang tanggung;
Itu sudah lebih dari sempurna memilikimu meski bukan bahagia
Kisol, 2019
Sendiri
(KMJ)
Aku duduk di sini saja
Sendiri
Menahan cakrawala
Tak mengapa
Tanpa kata
Cukup aku sendiri (dan bayang-bayang)
Masih merindu?;
Ku jawab ya sambil berdoa
Senja telah tenggelam
Dan malam.
Kisol, 2019
Komentar
Posting Komentar