Surat pengamen untuk penguasa
Surat pengamen untuk Penguasa
(Klaudius Marsianus Juwandy)
Teruntuk engkau yang berkuasa atas tanah yang kupijaki
Aku tak tahu kata apa yang harus kurangkai
Majas apa yang aku tuliskan
Rima apa yang akan kudendangkan
Agar engkau mendengar betapa siska hidupku ini
Puisi terlampau sedih untuk kisah hidupku
Kertasku terlampau pendek untuk kutuliskan cerita piluku
Tapi padamu aku berharap
Hendaknya telingamu selebar gaja
Matamu setajam elang
Agar engkau bisa melihat betapa terjajah rakyatmu
Aku salah,aku bodoh
Engkau terlalu sibuk dengan tumpukan kertas di atas mejamu
Waktumu terlalu berharga untuk kau dengar kisah piluku
Tapi aku berdoa
Bulan bintang aku berharap
Kelak jika pagi dan siang mengijinkan kita bertemu di persimpangan
Akan kudendangkan kisah piluku padamu
Kubisikan pada telingamu yang terlalu tuli
Bahwa batamu terlalu buta melihat rakyatmu yang menderita di jajah antek-antek kepercayaanmu
Ruteng, 16 Februari 2017
(Klaudius Marsianus Juwandy)
Teruntuk engkau yang berkuasa atas tanah yang kupijaki
Aku tak tahu kata apa yang harus kurangkai
Majas apa yang aku tuliskan
Rima apa yang akan kudendangkan
Agar engkau mendengar betapa siska hidupku ini
Puisi terlampau sedih untuk kisah hidupku
Kertasku terlampau pendek untuk kutuliskan cerita piluku
Tapi padamu aku berharap
Hendaknya telingamu selebar gaja
Matamu setajam elang
Agar engkau bisa melihat betapa terjajah rakyatmu
Aku salah,aku bodoh
Engkau terlalu sibuk dengan tumpukan kertas di atas mejamu
Waktumu terlalu berharga untuk kau dengar kisah piluku
Tapi aku berdoa
Bulan bintang aku berharap
Kelak jika pagi dan siang mengijinkan kita bertemu di persimpangan
Akan kudendangkan kisah piluku padamu
Kubisikan pada telingamu yang terlalu tuli
Bahwa batamu terlalu buta melihat rakyatmu yang menderita di jajah antek-antek kepercayaanmu
Ruteng, 16 Februari 2017
Komentar
Posting Komentar