Doa berbalut rintihan hati
Doa berbalut rintihan hati
(Klaudius Marsianus Juwandy)
Ingatlah sajak yang aku tuliskan
Bukan mawar tapi duri
Yang ku pungut dari puing-puingDan kupersembahkan untuk putri yang (mungkin) dipinang pangeran
Aku babu bukan saudagar
Bukan pangeran tapi pemungut
Tapi jangan kau risau
Aku selalu berdoa kepada gusti
Semoga saat kau beranak cucu
Aku sudah mengumpulkan pasukanku
Yang selalu dijajah kaum saudagar
Akan ku luluh-lalantakan kerajaan pangeranmu yang (mungkin) kaya akan harta
Akan ku buat dia rasakan apa yang pernah dia berikan padaku
Merebutmu dari diriku
Dan untukmu putriku
Aku berdoa kepada Yang Esa
Saat kau terjatuh
Aku berharap agar aku yang menolongmu
Akan kubawah kau di kastil yang ku bangun
Bangun dari tumpukan sajak
Sajak yang (mungki) untukmu
Bukan sebagai permaisuri
Tapi pengasuh permaisuriku
Agar engkau merasakan bahwa aku yang pemulung sajak
Mampu membuangmu walaupun tertusuk duri
Ruteng,6 Januari 2016
(Klaudius Marsianus Juwandy)
Ingatlah sajak yang aku tuliskan
Bukan mawar tapi duri
Yang ku pungut dari puing-puingDan kupersembahkan untuk putri yang (mungkin) dipinang pangeran
Aku babu bukan saudagar
Bukan pangeran tapi pemungut
Tapi jangan kau risau
Aku selalu berdoa kepada gusti
Semoga saat kau beranak cucu
Aku sudah mengumpulkan pasukanku
Yang selalu dijajah kaum saudagar
Akan ku luluh-lalantakan kerajaan pangeranmu yang (mungkin) kaya akan harta
Akan ku buat dia rasakan apa yang pernah dia berikan padaku
Merebutmu dari diriku
Dan untukmu putriku
Aku berdoa kepada Yang Esa
Saat kau terjatuh
Aku berharap agar aku yang menolongmu
Akan kubawah kau di kastil yang ku bangun
Bangun dari tumpukan sajak
Sajak yang (mungki) untukmu
Bukan sebagai permaisuri
Tapi pengasuh permaisuriku
Agar engkau merasakan bahwa aku yang pemulung sajak
Mampu membuangmu walaupun tertusuk duri
Ruteng,6 Januari 2016
Komentar
Posting Komentar