Rindu seorang cucu kepada neneknya

Rindu seorang cucu kepada neneknya
(Klaudius Marsianus Juwandy)

Nenek
Aku tak tahu apa yang terjadi
Jarak yang tak berjarak
Tapi kita tak pernah diizinkan bertatap lansung

Aku malu pada teman
Saat mereka merangkai kata
Menulis kisah tentang neneknya
Tapi aku hanya bisa tersenyum
Dibalik rindu untuk bertemu

Nenekku
Hari ini semua mimpi telah terwujud
Rindu telah terbalas
Saat Dia mengizinkan kita untuk saling melepas rindu
Dan senyum bahagia tergambar indah di wajah

Tapi itu semua berubah
Saat kupijakan kaki di depan pintu rumahmu
Tak ada gelak tawa
Tangisan menjadi nada minor mengiringi sepasang mata kaki melangkah masuk
Ada apa ini?
Tak dapat aku terima
Saat waktu mengizinkan kita bertemu
Tapi sayang engkau telah menjadi sebongkah daging
Membawaku pada pertanyaan
Apakah ini hadiah yang engkau berikan kepada cucumu?
Mayat?
Ya hanya mayat yang kini kutatap
Tak ada senyum
Raut wajah pasih berselimutkan kain Songke di ranjang kusam
Menjadi pembalas rindu yang (mungkin) terbayar di hari duka ini


Ngencung, 17 Desember 2016 (03:48)
Untukmu nenekku (nenek Tina) yang meninggal hari ini
Semoga engkau mendapt tempat di rumah bapa Abraham
Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami makna lagu "Who You Are" (Jessie J) Dalam Kaitannya Dengan Gaya Hidup Remaja Putri Manggarai

MENGANALISIS MAKNA LAGU PERAHU RETAK DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERADILAN INDONESIA

Pengadilan Cinta - Cerpen Karya Rista Damu