Surat cinta dari tukang pos
Surat cinta dari tukang pos
(Klaudius Marsianus Juwandy)
Gemetar tanganku ketika hendak menulis
Tapi jemariku menuntutku untuk menggoreskan pena di atas lembar kusam
Lembar yang menjadi tempat curahan perasaanku
Perasaan yang muncul ketika aku mengantarkan sebuah surat di rumahmu
Tapi jemariku menuntutku untuk menggoreskan pena di atas lembar kusam
Lembar yang menjadi tempat curahan perasaanku
Perasaan yang muncul ketika aku mengantarkan sebuah surat di rumahmu
Aku tak tahu
Kata apa yang harus ku mulai
Karena parasmu membuatku tak bisa berkata banyak
Hanya pujian yang dan doa yang bisa ku panjatkan pada Tuhan
Dan kadang dalam hati aku bertanya
"Kenapa engkau begitu sempurna hingga Tuhan lupa menciptkan kekurangan dalam dirimu"
Kata apa yang harus ku mulai
Karena parasmu membuatku tak bisa berkata banyak
Hanya pujian yang dan doa yang bisa ku panjatkan pada Tuhan
Dan kadang dalam hati aku bertanya
"Kenapa engkau begitu sempurna hingga Tuhan lupa menciptkan kekurangan dalam dirimu"
Tapi aku tetaplah aku
Seorang tukang pos yang selalu berteman dengan surat
Pekerjaan yang hanya menghasilkan sepiring nasi
Tak mungkin aku bisa mempersuntingmu
Gadis perawan yang cerdas
Bahkan mengagumimu pun aku takut
Karena ku tahu
Kau begitu mahal untuk dipersunting
Dan jika pun aku bisa
Hanya sebuah prangko yang akan ku berikan pada ayahmu sebagai mas kawinku
Seorang tukang pos yang selalu berteman dengan surat
Pekerjaan yang hanya menghasilkan sepiring nasi
Tak mungkin aku bisa mempersuntingmu
Gadis perawan yang cerdas
Bahkan mengagumimu pun aku takut
Karena ku tahu
Kau begitu mahal untuk dipersunting
Dan jika pun aku bisa
Hanya sebuah prangko yang akan ku berikan pada ayahmu sebagai mas kawinku
(Ngencung, 18 )ktober
2016)
Komentar
Posting Komentar