Sajak Untuk Sahabat


Sajak untuk sahabat

Masih ingatkah engkau dulu
Ketika niatmu ingin menjadi aspirasi rakyat
Dengan cita-cita yang begitu mulia
Menjadikanmu sosok yang mampu menyaingi Mesias

Tapi sekarang apa?
Engkau telah duduk manis di kusri putar
Setelah roh nenek moyang 7 turunan ada bersamamu
Saat kau panggil dengan "manuk bakok" untuk menyertaimu sebagai pilihan rakyat

Mana janji manismu?
Bahkan engkau tak pernah lagi hadir
Setelah engkau berhasil menuju gedung yang kau impikan
Hanya sebungkus rokok yang kau tinggalkan pada kami

Ayolah
Mari bertamu sejenak di rumahku
Mari kiatmmta nikmati kopi yang masih hangat
Bersama ubi yang ku tanam di pekarangan rumah

Tapi engkau telalu mahal untuk makanan yang kusajikan
Bahkan perutmu tak sudi menampung hidanganku
Sayang, aku tak punya cukup rupiah untuk memberikanmu hidangan para raja

Tapi tenanglah,
Jika nanti rupiahku cukup
Akan kuberikan kau makanan dari Negri jiran
Dan maaf ku sampaikan
Karna itu (mungkin) makanan terkhirmu
Karena sianida akan kusisispkan di sela gigimu yang bersih
Agar roh nenek moyangnku tak kau nodai dengan janji yang umbarkan kepada kami
Kami yang (mungkin) terlalu bodoh memilihmu sahabatku

Ruteng,25 Oktober 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami makna lagu "Who You Are" (Jessie J) Dalam Kaitannya Dengan Gaya Hidup Remaja Putri Manggarai

MENGANALISIS MAKNA LAGU PERAHU RETAK DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERADILAN INDONESIA

Pengadilan Cinta - Cerpen Karya Rista Damu