Brave maximus
Brave maximus
(Klaudius Marsianus Juwandy)
Umurmu mungkin sudah tua
Tapi semangatmu masih begitu kuat
Langkah yang gemetar tak kau hiraukan
Melawan matahari yang membakar punggungmu demi keluarga
Tapi semangatmu masih begitu kuat
Langkah yang gemetar tak kau hiraukan
Melawan matahari yang membakar punggungmu demi keluarga
Bahumu yang dulu kekar
Kini mengempis menandakan tenagamu yang sudah menyusut
Urat -urat yang begitu menonjol di tanganmu menjadi bukti kerja kerasmu di tambang pasir
Kini mengempis menandakan tenagamu yang sudah menyusut
Urat -urat yang begitu menonjol di tanganmu menjadi bukti kerja kerasmu di tambang pasir
Kini kau makin menua
Tapi semangatmu tak pernah surut
Walau hanya mengadu nasib dengan untung-untungan
Cintamu terhadap keluarga yabg begitu besar
Menjadikanmu pria yang tak kenal lelah
Selalu bersujud kepada Tuhan
Tapi cintamu kepada tuhan kau nomor duakan
Karena yang pertama dalam dalam hidupmu cinta keluarga dan keselamatan dari lonsong pasir
Hidupmu yang begitu keras
Mengingatkaku pada pesanmu
"Sekolah dengan baik nak agar pekerjaanmu tak seperti aku"
Kelak jika aku nanti sudah berdasi tak banyaj yang kuminta
Akan ku belikan engkau sebuah payung agar tak ada lagi matahari yang membakarmu
Tapi semangatmu tak pernah surut
Walau hanya mengadu nasib dengan untung-untungan
Cintamu terhadap keluarga yabg begitu besar
Menjadikanmu pria yang tak kenal lelah
Selalu bersujud kepada Tuhan
Tapi cintamu kepada tuhan kau nomor duakan
Karena yang pertama dalam dalam hidupmu cinta keluarga dan keselamatan dari lonsong pasir
Hidupmu yang begitu keras
Mengingatkaku pada pesanmu
"Sekolah dengan baik nak agar pekerjaanmu tak seperti aku"
Kelak jika aku nanti sudah berdasi tak banyaj yang kuminta
Akan ku belikan engkau sebuah payung agar tak ada lagi matahari yang membakarmu
(Ngencung, 13 Oktober
2016)
Komentar
Posting Komentar