HANYA NATAL DI RUTENG YANG BUAT SAYA BAHAGIA
HANYA NATAL DI RUTENG YANG BUAT SAYA BAHAGIA
(Klaudius Marsianus Juwandy)
Bapa ibu, saudara/iyang terkasih dalam nama Kristus. Pada awal tulisan ini saya mengutip sedikit lirik lagu dari pembawa musik Rapper pertama di manggarai Lipooz yang berbunyi,
“Mori ca kanang ngoeng daku ntaung ho,o.Toe ngaji te bora mosem anak mo.Cala nganceng ngo cumang ise ende ema Nganceng onto cama du wie natal one ruteng e”
Sekilas ketika membaca lirik lagu di atas ada beberapa hal yang ingin di sampaikan yaitu Ruteng, Orang Tua dan Natal. Saya yakin dengan 101% (lebih ca tema co,on) ketika anak yang bersal dari Ruteng yang tinggal atau bekerja di tanah yang jauh pasti akan menteskan air mata saat mendengar lagu ini. Konem reman, maram penong tato pasti loda wae lu,u.
Neho rampon, bagi yang berasal dari kota di luar Ruteng pasti bertanya apa sih yang membuat orang merindukan natal di Ruteng?
pada kertas kusam ini, akan ku tulis goresan-goresan kecil hinga engkau tahu bagaiman sesunguhanya aku mencintai Ruteng (puitis cekoen)
Ase Ka,en yang saya muliakan, Natal adalah momen yang dirayakan oleh umat beragama Khatolik untuk memperingati kelahiran sang Mesias sebagai penebus dosa manusia. Tapi seiring perkembangan waktu, umat bukan hanya memperingati hari lahirnya sang Bayi Maria tetpai sebagai sebuah momen untuk kumpul bersama keluarga.
Bagi kami anak Ruteng, natal adalah momen istimewa untuk mengambarkan rasa rindu terhadap rumah bagi yang menetap jauh, kenangan masa kecil dan sahabat. dan anehnya rasa ini muncul saat momen Natal saja.
Bei de wei, momen natal di Ruteng juka akan menguntungkan para pebisnis pakaian karena Natal bagi anak Ruteng adalah Baju Baru, Celana Baru, Potongan Rambut baru dan yang pasti kue kering berjemuran di atas meja.
Neka Rabo agak sombong, Kue donat dan Pigor waktu natal sepak pake wa,i leo.
Bapa ibu saudar/i yang tekasih dalam Kristus, setelah kita mendengarkan renungan singkat di atas, marilah kita membaca penjelasan yang tidak ada esensinya di bawah ini terkait kalimat “hanya Natal di Ruteng yang buat saya bahagia” selain senyu gebetan yang selalu menggetarkan hati. *hala baper
Sengaji, entah berapa banyak cerita yang menjadi penghias Natal tetapi salah satu yang mengambil peran penting adalah kampun halaman atau Natas Labar sebagai temapt yang selalu di impikan untuk menyambut Bayi Yesus.
Terpujilah Nama Tuhan kita Yesus Kristus, walaupun secara bla bla bla yang terjadi pada kota yang melahirkan tokoh “Minggu diang”begitu maju namun suasana Natal di sana selalu sama mengawinkan Kue Kering, Kopi dan Lagu Natal begitu serasi dan romantis.
Yang paling menyentuh adalah ketika anak-anak Ruteng semisal kami reba kota/ reba Nekang berjalan kaki dari Rumah menuju gereja padahal memiliki kendaraan pribadi (walaupun kondisi motor begitu miris dan harga julanya hanya mampu di tukar dengan 8 Welu) namun kami setia jalan kaki. Karena hujan di Ruteng bukan saja soal basah tetapi kebersamaan saat kita Reges bersama Ase ka’e dan melingkar meminum Sopi sambil ganda joak.
Bei de wei, saat menjelang Natal, Ruteng seolah mengenalkan diriya dengan hujan dan dingin. Hujan menjadi tanda awal seolah kota Ruteng sudah siap merayakan Natal dan secar otomatis lagu-lagu rohani akan di putar dan kandang betlehem berdii di berbagai gang , walaupun di beberapa kesempatan ada beberap pemuda yang menjadikan kandang natal sebagai sarang penyamun dan pemabuk. *encok
Ende ema ase kae pang olo gondes musi, natal juga seolah menjadi ajang untuk tiap Kepala Kelarga untuk menunjukan kreativitas dengan menghiasi rumah dengan berbagi lampu dan bunga-bunga semisal lampu kelap- kelip, pohon natal atau lampion.
Bapa ibu saudara/i yang tekasih dalam Tuhan, saat Natal juga al yang paling lagka adalah Ayam Kampung dan fermipan. Hal ini disebabkan oleh hampir setiap rumah mengadakan acara Teing Hang dan membuat kue. Dan selama Natal akan ada bunyi baru yang sering terdengar yaitu Mikser, Blender dan lagu Natal. Tema pake lagu Armada “Asalkan Kau Bahagia” karena saat Natal mantan di lihat sebagi Kue kering yang gampang ditemukan di setiap rumah. *wkwkwkwkwk
Satu hal lagi yang tidak bisa kita hindarkan saat suasana Natal di Ruteng adalah Julu. Julu seolah menjadi aturan dan kewajiban saat Natal. Kegemaran orang-orang Ruteng mengkonsumsi daging Babi menjadikan Julu sebagai ritual wajib saat Natal. Sehingga tidak heran Ruteng juga dijuluki sebagai “Kota 1001 Kandang Babi”.
Setelah mendengarkan penjelasan di ats mungkinada yang mau bertanya?*smile.
Tapi bukankah Ruteng begitu Indah, kota yang melahirkan Tokoh terkenal seperti Lakas Pencipta “Poco Muntung” di Nekang, atau saya punya bro satu e “Minngu Diang”. Kota kecil dengan Seribu Gereja seperti Lirik om Lipooz.
Tapi satu yang pasti, bagi anak Ruteng ketika Anda melewatkan Natal di Ruteng ada seperi seusatu yang kurang Anda menyambut Bayi Yesus karena hanya di Ruteng Kopi dan Hujan bersahabat dengan Indah.
Yang jelas biar pun Anda reman pasti Anda akan meneteskan air mata saat jauh dari Ruteng karena hanyaNatal di Ruteng yang buat saya, engkau atau kita bahagia.
Itu saja
Iteng, 3 November 2017
(Klaudius Marsianus Juwandy)
| foto tidak mewakili tulisan *smile |
Bapa ibu, saudara/iyang terkasih dalam nama Kristus. Pada awal tulisan ini saya mengutip sedikit lirik lagu dari pembawa musik Rapper pertama di manggarai Lipooz yang berbunyi,
“Mori ca kanang ngoeng daku ntaung ho,o.Toe ngaji te bora mosem anak mo.Cala nganceng ngo cumang ise ende ema Nganceng onto cama du wie natal one ruteng e”
Sekilas ketika membaca lirik lagu di atas ada beberapa hal yang ingin di sampaikan yaitu Ruteng, Orang Tua dan Natal. Saya yakin dengan 101% (lebih ca tema co,on) ketika anak yang bersal dari Ruteng yang tinggal atau bekerja di tanah yang jauh pasti akan menteskan air mata saat mendengar lagu ini. Konem reman, maram penong tato pasti loda wae lu,u.
Neho rampon, bagi yang berasal dari kota di luar Ruteng pasti bertanya apa sih yang membuat orang merindukan natal di Ruteng?
pada kertas kusam ini, akan ku tulis goresan-goresan kecil hinga engkau tahu bagaiman sesunguhanya aku mencintai Ruteng (puitis cekoen)
Ase Ka,en yang saya muliakan, Natal adalah momen yang dirayakan oleh umat beragama Khatolik untuk memperingati kelahiran sang Mesias sebagai penebus dosa manusia. Tapi seiring perkembangan waktu, umat bukan hanya memperingati hari lahirnya sang Bayi Maria tetpai sebagai sebuah momen untuk kumpul bersama keluarga.
Bagi kami anak Ruteng, natal adalah momen istimewa untuk mengambarkan rasa rindu terhadap rumah bagi yang menetap jauh, kenangan masa kecil dan sahabat. dan anehnya rasa ini muncul saat momen Natal saja.
Bei de wei, momen natal di Ruteng juka akan menguntungkan para pebisnis pakaian karena Natal bagi anak Ruteng adalah Baju Baru, Celana Baru, Potongan Rambut baru dan yang pasti kue kering berjemuran di atas meja.
Neka Rabo agak sombong, Kue donat dan Pigor waktu natal sepak pake wa,i leo.
Bapa ibu saudar/i yang tekasih dalam Kristus, setelah kita mendengarkan renungan singkat di atas, marilah kita membaca penjelasan yang tidak ada esensinya di bawah ini terkait kalimat “hanya Natal di Ruteng yang buat saya bahagia” selain senyu gebetan yang selalu menggetarkan hati. *hala baper
Sengaji, entah berapa banyak cerita yang menjadi penghias Natal tetapi salah satu yang mengambil peran penting adalah kampun halaman atau Natas Labar sebagai temapt yang selalu di impikan untuk menyambut Bayi Yesus.
Terpujilah Nama Tuhan kita Yesus Kristus, walaupun secara bla bla bla yang terjadi pada kota yang melahirkan tokoh “Minggu diang”begitu maju namun suasana Natal di sana selalu sama mengawinkan Kue Kering, Kopi dan Lagu Natal begitu serasi dan romantis.
Yang paling menyentuh adalah ketika anak-anak Ruteng semisal kami reba kota/ reba Nekang berjalan kaki dari Rumah menuju gereja padahal memiliki kendaraan pribadi (walaupun kondisi motor begitu miris dan harga julanya hanya mampu di tukar dengan 8 Welu) namun kami setia jalan kaki. Karena hujan di Ruteng bukan saja soal basah tetapi kebersamaan saat kita Reges bersama Ase ka’e dan melingkar meminum Sopi sambil ganda joak.
Bei de wei, saat menjelang Natal, Ruteng seolah mengenalkan diriya dengan hujan dan dingin. Hujan menjadi tanda awal seolah kota Ruteng sudah siap merayakan Natal dan secar otomatis lagu-lagu rohani akan di putar dan kandang betlehem berdii di berbagai gang , walaupun di beberapa kesempatan ada beberap pemuda yang menjadikan kandang natal sebagai sarang penyamun dan pemabuk. *encok
Ende ema ase kae pang olo gondes musi, natal juga seolah menjadi ajang untuk tiap Kepala Kelarga untuk menunjukan kreativitas dengan menghiasi rumah dengan berbagi lampu dan bunga-bunga semisal lampu kelap- kelip, pohon natal atau lampion.
Bapa ibu saudara/i yang tekasih dalam Tuhan, saat Natal juga al yang paling lagka adalah Ayam Kampung dan fermipan. Hal ini disebabkan oleh hampir setiap rumah mengadakan acara Teing Hang dan membuat kue. Dan selama Natal akan ada bunyi baru yang sering terdengar yaitu Mikser, Blender dan lagu Natal. Tema pake lagu Armada “Asalkan Kau Bahagia” karena saat Natal mantan di lihat sebagi Kue kering yang gampang ditemukan di setiap rumah. *wkwkwkwkwk
Satu hal lagi yang tidak bisa kita hindarkan saat suasana Natal di Ruteng adalah Julu. Julu seolah menjadi aturan dan kewajiban saat Natal. Kegemaran orang-orang Ruteng mengkonsumsi daging Babi menjadikan Julu sebagai ritual wajib saat Natal. Sehingga tidak heran Ruteng juga dijuluki sebagai “Kota 1001 Kandang Babi”.
Setelah mendengarkan penjelasan di ats mungkinada yang mau bertanya?*smile.
Tapi bukankah Ruteng begitu Indah, kota yang melahirkan Tokoh terkenal seperti Lakas Pencipta “Poco Muntung” di Nekang, atau saya punya bro satu e “Minngu Diang”. Kota kecil dengan Seribu Gereja seperti Lirik om Lipooz.
Tapi satu yang pasti, bagi anak Ruteng ketika Anda melewatkan Natal di Ruteng ada seperi seusatu yang kurang Anda menyambut Bayi Yesus karena hanya di Ruteng Kopi dan Hujan bersahabat dengan Indah.
Yang jelas biar pun Anda reman pasti Anda akan meneteskan air mata saat jauh dari Ruteng karena hanyaNatal di Ruteng yang buat saya, engkau atau kita bahagia.
Itu saja
Iteng, 3 November 2017
Komentar
Posting Komentar