Surat cinta seoranga babu untuk (almh) Loke Nggerang
Surat cinta seoranga babu untuk (almh) Loke Nggerang
(Klaudius Marsianus Juwandy)
Putriku, mungkin ragamu telah menjadi tanah
Tapi kecantikanmu masih abadi dalam ingatanku
Mungkin engkau tak tahu betapa aku terpesona akan kecantikanmu
Tapi kecantikanmu masih abadi dalam ingatanku
Mungkin engkau tak tahu betapa aku terpesona akan kecantikanmu
Wajahmu yang begitu ayu
Rambut yang terurai lurus
Menjadukanmu primadona di masa hidup
Mengundang para kra'eng untuk merebutmu
Tapi kecantikanmu pula yang merenggut nyawamu
Rambut yang terurai lurus
Menjadukanmu primadona di masa hidup
Mengundang para kra'eng untuk merebutmu
Tapi kecantikanmu pula yang merenggut nyawamu
Apakah kamu tahu?
Ketika ku dengar kabar bahawa kau menolak cinta mereka
Aku begitu gembira
Karna ku yakin kau pasti menungguku
Aku yang mrnjaga kerbau ayahmu
Ketika ku dengar kabar bahawa kau menolak cinta mereka
Aku begitu gembira
Karna ku yakin kau pasti menungguku
Aku yang mrnjaga kerbau ayahmu
Tapi semua itu berubah
Ketika kau akan di hukum mati atas penolakanmu
penolakan atas dasar cinta sucimu
Ketika kau akan di hukum mati atas penolakanmu
penolakan atas dasar cinta sucimu
Aku begitu marah
Marah pada raja
Tentu saja raja yang menghukumu
Dan ingin menyelamatkanmu putriku
Tapi apa dayaku
Aku hanya seorang babu ternak
Yang memiliki pasukan kerbau
dan itu tak cukup bagiku
Untuk menabu genderang perang
Marah pada raja
Tentu saja raja yang menghukumu
Dan ingin menyelamatkanmu putriku
Tapi apa dayaku
Aku hanya seorang babu ternak
Yang memiliki pasukan kerbau
dan itu tak cukup bagiku
Untuk menabu genderang perang
Tapi aku hanya punya cinta
Cinta yang tulus kepadamu
Yang akan kubawa sampai ku menjadi tanah
Dan itu sumpahku
Cinta yang tulus kepadamu
Yang akan kubawa sampai ku menjadi tanah
Dan itu sumpahku
(Ruteng, 14 Oktober 2016)
Komentar
Posting Komentar