Tiga (3) Hal yang Paling diingat dari Doa Rosario di Ruteng

Tiga (3) Hal yang Paling diingat dari Doa Rosario di Ruteng
(Klaudius Marsians Juwandy)
foto ini saya ambil dari akun Facebook AN Lila Nyoman

Bagi banyak orang, khususnya orang dewasa, Doa merupakan hal yang sangat penting dan serius sehingga keheningan menjadi sebuah hal yang harus ada ketika doa. Tak peduli doa dengan tujuan apapun dan dalam acara apapun, kata hening sangat lekat dengan doa apalagi jika yang mengangkat doa itu adalah Ketua KBG atau Guru Gama.

Pecaya  atau tidak, ketika dua pejabat penting utusan paroki ini mendengar sedikit keributan saja ketika doa, ooh maaf,  tubuh Anda siap menjadi objek mata mereka mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut dan kertak gigi yang akan kita dengar kemudia dan di susul kata-kata pedas.
Doa bagi kebanyakan orang, doa adalah berbicara dengan Tuhan dan saya sangat setuju dengan  pandangan ini walaupun saya sendiri jarang berdoa. Paling saya berdoa ketika putus dengan pacar atau memhon kepada Tuhan agar saya bisa balikan lagi dengan mantan.

Bapa-ibu, saudara-saudari yang tekasih dalam Kristus Tuhan, bulan Mey dan Oktober merupakan bulan bagi umat Khatolik untuk memperingati secara khusus Penampakan Bunda Maria. Neho rampon, ini adalah agrumen bapa saya karena salah satu referensi orang katolik yang taat yang pernah saya lihat itu bapak saya.

Sengaji, berhubung saya lahir, besar, dan tinggal di Ruteng, maka saya akan menceritakan sedikit pengalam saya tenang doa Rosario ini. berikut ini ada tiga hal yang sering terjadi ketika doa Rosario di KBG Santu Fransiskus Ngencung

Pertama,  Takut Salam Maria

Bagi kebanyakan orang dewasa ketika di tunjuk untuk memimpin doa atau menyampaikan sesuatu secara mendadak di depan orang banyak bukanlah perkara yang sulit. Sepak le wai leo situ. Tetapi al ini berbeda dengan anak-anak kecil. Jangankan untuk memimpin doa, untuk berdoa Salam Maria saja butuh pengorbanan dan kerja keras. Sebelum kalimat Terpujilah Buah Tubuhmu Yesus diucapkan, percayalah ada pertarungan hebat dengan diri sendiri dan teman-teman yang selalu mencubit Anda di samping.

Ase kae, wan koe etan Tua,saat-saat paling mendebarkan dalam hidup anak-anak ketika bulan Oktober atau Mei adalah ketika mendapat jatah Salam Maria. Apalagi saat lilin sudah mendekat dan tiba-tiba saja dalam diri muncul hal-hal yang dapat membuat diri sendiri ketawa atau melihat wajah teman yang padalah kita sudah sering melihatnya setiap hari. Tetapi ketika mau Salam Maria, wajahnya jadi lucu seolah-olah yang kita lihat adalah Sule. Saya tidak tau penyakit apa itu dalam ilmu Psikologi tetapi saya pernah mengalaminya.

Kedua, Ajang Rebut Kue

Hal kedua yang akan selalu diingat dari Ruteng dan Doa Rosario adalah ajang perebutan kue setiap malam. Ketika kalimat sampai selama-lamanya amin diucapkan percayalah semua mata anak-anak lansung tertuju ke dapur atau tempat dimana mereka menyimpan kue.
Anda Mungkin tidak percaya, tetapi ketika doa belum dimulai, anak-anak akan mensurvei ke belakang dengan cara pura-pura ke WC atau minta air.

Oh iya, saya omong begini karena waktu kecil juga saya sering menjadi Agen OF Ninik dari tema-teman. Sehingga jangan heran atau keget ketika doa selesai anak-anak lansung tau kue apa yang dimakan.

Ketika pelayan membawa kue saat doa selesai, belum sampai dua langkah kakinya berjalan, kue di atas tinggal kenangan sebab tangan-tangan mungil itu sudah siap dengan segala strategi agan satu kali jalan dua atutiga kue terlampaui. Ini bukan soal melet atau belek tetapi bagaiman kebahagiaan dan kenakalan anak-anak. Aku mau anaknya kepala Dinas, Kepala Sekolah, Kepala RT bahkan Kepala Rumah Tangga kau akan tetap ikut untuk rumbu kue karena itu adalah permainan yang sangan menantang. itu

Ketiga, Jumbo Du Main Ando Du Kolen

Hal ketiga yang sering terjadi ketika Doa Rosario adalah kehilangan alas kaki. Untuk bagian ini biasanya penganut agama yang sangat kretif dan imajinatif karena mereka akan selalu membawa sendal yang baru saat pulang.

Kadang saat engkau dengan Khusyuknya berdoa dan ganda yang menarik di malam hari, Sandal Ando Anda telah berubah jadi Jumbo atau Kelly. Hal ini sering dialami oleh mereka yang bertugas sebagai pengurus kelompok apalagi kalau pengurs kelompoknya kejam, pecaya saja saat dia pulang tidak akan mendapati sendal yang talinya telah dikaitkan dengan paku.

Tapi ketiga hal diatas hanyalah sebagian kecil dari eristiwa-peristiwa doa Rosario. Saya selalu ingat kalimat dalam injil Matius 19:14, “Biarkanlah anak-anak itu, jangan menghalangi mereka datang padaku”. Kalimat ini juga yang mungkin menguatkan para orang tua untuk selalu bersabar dan saya selalu yakin hanya anak-anak yang akan selalu pergi berdoa dan meramaikan malam di bulan Oktober.

Percayalah hanya satu atau dua orang saja anak remaja yang ikut karena menurut mereka itu tidak gaul. Kdang saya hanya tertawa dan bingung, apakah gaul itu harus menjauhi Bunda Maria dan Tidak berdoa? Kalau indikatornya seperti itu berarti saya bukan anak gaul
Ruteng, 15 Oktober 2018

*penulis adalah Alumi Prodi PBSI STKIP Santu Paulus Ruteng angkatan pertama


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGANALISIS MAKNA LAGU PERAHU RETAK DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERADILAN INDONESIA

Memahami makna lagu "Who You Are" (Jessie J) Dalam Kaitannya Dengan Gaya Hidup Remaja Putri Manggarai

Pengadilan Cinta - Cerpen Karya Rista Damu